Friday, November 25, 2005
Bedug Pendawa
Salah satu oleh-oleh Avary dari mudik Lebaran adalah melihat bedug yang sangat besar bernama Bedug Pendawa yang terletak di Masjid Agung Purworejo. Sebelum cerita bedug, harus cerita letak Purworejo, agar difahami lebih jauh mengenai Purworejo dapat dilihat di situs resmi Purworejo.
Masjid Agung Purworejo aslinya bernama Masjid Darul Muttaqien, terletak di sebelah barat alun-alun (adalah lapangan yang luas) Purworejo. Ada yang unik dari alun-alun Purworejo selain ukurannya yang memang luas (mungkin seluas 5-6 kali lapangan sepak bola, juga mengikuti kaidah kejawen yaitu di sebelah utara dan selatan adalah pusat pemerintahan yaitu rumah dinas bupati di sebelah selatan dan kantor pemerintah daerah tinggkat II Purworejo di sebelah utara, dan disebelah timur adalah gereja. Jadi utara-selatan urusan dunia (pemerintahan), barat timur urusan akhirat.
Kembali ke bedug biarlah gambar dan gambar keterangan bedug yang berbicara rasanya lebih bicara dari pada kata-kata. Ada 3 bedug sebenarnya, di masjid itu satu bedug yang besar itu, kemudian satu lagi ukuran sedang (itu yang setinggi Afa) dan ada lagi yang kecil diameter sekitar 1 meter kata Afa itu anak bedug yang paling kecil kayak Ari.
Wednesday, November 23, 2005
Sarapan di Pantai
Daya tarik utama pantai ini adalah pohonnya, seperti pohon Duwet atau Jamblang, tapi besar dan bercabang-cabang. Mobil kita bisa langsung parkir di bawah pohon dan di depannya gelar tikar untuk menata perbekalan.
Sama seperti piknik pantai sebelumnya tema kali ini adalah ”Sarapan di Pantai” dan selalu begitu, dengan jadual standar :
Pukul 06.00
Berangkat (belum mandi semua) sarapan di mobil, dengan minum susu dan roti sobek.
Pukul 06.30 atau 07.00
Sampai di lokasi
Pukul 07.00 – 08.00
Main pasir, main ombak, main air laut, sampai perut lapar.
Pukul 08.00 – 08.15
Mandi dan cuci (Inilah pentingnya pantai dengan fasilitas kamar mandi)
Pukul 08.15 08.45
Acara inti SARAPAN DI PANTAI, dengan menu, nasi, mie goreng, sosis goreng, nugget goreng, telor ceplok, saus tomat botol, sambel botol dan air putih.
Mengapa menu disusun seperti itu karena jika kita bangun jam 05.00 menu itulah yang paling memadai untuk disiapkan dengan waktu yang ’hanya’ 60 menit.
Pukul 09.00
Meninggalkan lokasi pantai untuk pulang, dengan menempuh rute baru lewat Serang untuk makan siang di rumah Uwa Dian. Rutenya adalah jalan Cinangka, Batu Kuwung, Ciomas, Serang. Tenyata jalannya bagus dan pemandangan bagus juga seperti jalan di daerah Tasikmalaya-Ciamis. Untuk lebih jelas alur perjalanan lihat Peta Kabupaten Serang
Ada yang menarik dari pantaiku itu ada yang mencoba menanami dengan pohon Angsana, rasanya nggak cocok,ya....tapi semangat untuk menanami pantai patut dipuji.
Suto Zuyo Kita
Membaca judul itu pasti akan terasa ada yang menggelitik, apalagi, ini...Kalimat (atau) kata ini adalah ciptaan Afa waktu melintasi Jakarta untuk mudik ke kampung halaman Ibu dan Bapak. Tepatnya adalah ANAGRAM. Dalam ilmu bahasa sebutan Anagram (apalagi ini....) yaitu membentuk suatu kata baru berasal dari kata yang ada. Biasanya dikenal dalam ilmu sandi, untuk mengacak pesan yang dimaksud.
Kembali kepada Suto Zuyo Kita itu adalah hasil anagram dari Suzuki dan Toyota. Waw….tidak terpikirkan sebelumnya.
“Dari mana kata itu, Fa ?”
“Dari Suzuki dan Toyota”
”Koq Suto Zuyo Kita ?”
”Itu dari otak Afa yang ngasih tahu waktu lihat mobil Suzuki dan mobil kita Toyota”
Wednesday, November 16, 2005
Luka pada Anak
- Jidat, sobek kejedot bak sampah mobil waktu jungkir balik di mobil. Kejadian lain benjol karena terjatuh dari tempat tidur Ibu
- Bibir, pecah karena jatuh, 3 minggu yang lalu jatuh di jalan, dan sudah sembuh, ehhh...tadi malam jatuh lagi kepleset sesudah keluar dari kamar mandi.
- Pundak Ary memar karena jatuh di lantai rumah
- Pinggang Afa biru bekas terjatuh dari perosotan
- Dengkul Avary baret-baret karena jatuh di jalan
- Kelopak mata Ary sobek kejedot plat tutup gas LPG
- Kuku jari Ary biru karena kejepit pintu
- Tangan Afa melepuh karena tersengat wajan yang panas di dapur
- Tangan avary luka karena ketusuk dan keiris pisau di dapur
- Jempol kaki bengkak dan kukunya jadi biru karena kejatuhan buku di perpustakaan rumah
- Kaki Ari kakoet (kecakar atu dicakar ?) kucing
Panduan Keselamatan :
Bersihkan areal rumah dari barang-barang yang dapat menyebabkan tergelincir, seperti oli, kelereng, sabun di lantai, pasir di lantai sehingga rumah menjadi children friendly. Ciri-cirinya mudah, kalau ada anak datang dan main ke rumah kemudian 1. betah senang & bermain, 2. tuan rumah tidak khawatir akan barang-barangnya (biasanya ditandai dengan kata atau teriakan ”jangan..” atau "awas..." atau "tidak boleh..."), dan 3. anak tidak celaka. Itu tanda-tandanya. Nggak spesifik, ya.....
Sediakan selalu obat merah, alkohol (bukan untuk diminum), perban, plester, obat memar, obat luka bakar, dan obat luar lainnya di Kotak P3K untuk berjaga-jaga jika terjadi kecelakaan.
Waspadalah, waspadalah, waspadalah
Merchandise Avary
Yang berminat silakan print gambar ini dibawa ke tukang kaos terus minta seperti gambar ini. Semuanya gratis, tiss...kecuali untuk ke tukang kaos bicarakan dengan yang bersangkutan. Bisa dibuat dengan versi lengan pendek dan versi lengan panjang, warna bisa disesuaikan dengan selera bahkan tulisanpun boleh diganti dengan tulisan apa saja, yang nggak boleh diubah adalah gambar matahari disamping kaos. Itu saja.
Hari ini kuenya apa
Selama Ramadhan aktivitas Avary sengaja tidak diupdate karena keterbatasan waktu dan tenaga updaternya. Jika puasa waktu terasa begitu singkat dengan kesibukan yang terasa bertambah berat. Tapi jangan khawatir Avary tetap aktif mengukuti kegiatan Ramdhan baik di rumah maupun di masjid.
Kegiatan yang paling ditunggu oleh Afa adalah kegiatan Tarawih Anak di Masjid AsSalam, hasil gagasan cemerlang dari Pak Widi yang sangat mencintai anak dan kegiatannya (Never & don’t give up bro....!!!) dan tanpa terasa kegiatan ini sudah berlangsung selama 4 atau 3 tahun, ya dan semoga akan berlangsung terus dan semakin bervariasi.
Pak Widi, mungkin kita perlu pikirkan juga kegiatan untuk Mbak dan Teteh yang bertugas mengantar anak-anak, bisa nggak, ya ada semacam pengajian khusus untuk mereka sendiri dengan kemasan yang menarik tentunya...semacam kajian keputrian atau memasak ala Rudy Choirudi boleh juga.
Tarawih anak dilakukan dengan mempergunakan ruang kelas TPA (Taman Pengajian Al Qur'an), jadi tidak di masjid, yang di masjid adalah kategori dewasa. Pemisahan ini ternyata menyelesaikan 2 masalah sekaligus. Masalah orang tua yang ”merasa” ibadahnya terganggu oleh anak-anak dan anak-anak yang ”merasa” terganggu dengan orang tua yang selalu melarang. Penyelesaian yang cerdas...
Tarawih anak dilakukan selama 20 hari dari Ramadhan ke 1 sampai dengan ramadhan 20, lengkap dengan Imam (orang dewasa). Kegiatan dimulai dengan sholat Isyak dan dilanjutkan sholat tarawih, kemudian kegiatan permainan anak. Untuk kegiatan permainan anak terbagi menjadi 3 yaitu kelompok A 0 s/d 6 tahun (atau adik Play group s/d kelas 1 SD), Kelompok B 7-10 (kelas 2 s/d kelas 4) dan kelompok C kelas 5 ke atas.
Kegiatan permainan terdiri dari 4 tema besar yaitu Rukun Islam, Rukun Iman, Sholat dan tadabur alam, dan tentu saja dilengkapi dengna kuis dan game-game lain. Ini dilakukan setiap malam dengan jatah waktu dari adzan Isya s/d maksimal pukul 20.30. Acara harian diakhiri dengan pembagian kue dan minuman dari warga masyarakat dan orang tua anak.
Yang paling menarik Afa adalah pembagian kue, sehingga setiap mau berangkat ke masjid pertayaannya adalah ”hari ini kuenya apa, ya ?”
Monday, September 19, 2005
KELUAR dan KE LUAR
Sudah sebulan ini, ada satu kata yang mengganjal di pikiranku yaitu KELUAR dan KE LUAR. Awalnya seorang kawan mengirimkan joke untuk sinonim kata-kata sbb :
Naik – ke atas.
Turun – ke bawah.
Maju – ke depan.
Mundur – ke belakang.
Masuk – ke dalam.
Keluar - ..............
Ada yg bisa nerusin ??
Reaksi pertama sih, meringis, dan tersenyum kecut, iya, ya...apa ya terusannya ?
Tapi, setelah dipikir-pikir, memang ada yang nggak ’ketemu’ apa terusannya. Posisi terakhir yang ketemu adalah KE LUAR dengan ke dipisah dari luar yang berarti pergi ke luar, tetapi koq, rasanya nggak cocok juga.
Dalam bahasa Jawa kata benda luar = JABA (dibaca njobo dengan aksen Jawa yang kental) dalam = JERO (dibaca njero dengan aksen 'n' yang lekoh....), kata kerjanya menjaba dan menjero sama dengan ke dalam dan ’ke luar’ dalam Bahasa Indonesia.
Masih dalam bahsa Jawa kata kerja untuk masuk = MLEBU lawannya METU = keluar dengan ke dan luar disambung.
Keluar-Masuk dan ke dalam-ke luar dalam bahasa Jawa rasanya tidak ada masalah tetapi dalam Bahasa Indonesia ’rasanya’ masih ada masalah.
Ada yang bisa bantu ?
Sakit Gigi & Gusi
Kasus ini bukan kasus baru, dulu, di sebelah kiri bawah pernah tumbuh geraham kelima (paling ujung dalam) arahnya bukan ke atas tapi ke depan sehingga mendorong geraham nomor 4 ke atas, rasanya sangat menegangkan, lho....koq..Jadi dagu rasanya kayak kenceng terus sama persis kalau pas dagunya mengeras waktu sebel atau marah, tapi bayangkan kalau kenceng terus selama 3 x 24 jam.
Akhirnya sakit itu tidak tertahan lagi, berangkatlah aku ke Rumah sakit untuk memeriksakan gigi.
Ternyata kata Ibu Dokter Gigi ”Ooo..ini peradangan. Gusinya bengkak, biasanya penyebabnya gigi terlalu aktif, makan yang ’keras-keras’ atau tidak gosok gigi”
”Menurutku, penyebabnya gigi terlalu aktif”
”Iya, kelihatan dari bentuk badan”
”Syukurlah bukan geraham tumbuh”
”Kenapa ?”
”Khawatir dicabut lagi, nyabut satu gigi yang tercabut 2 dan sakit”
Dan trauma itu sampai sekarang masih ada, kalau ada masalah dengan geraham maka yang terbayang geraham tumbuh lagi dan rasa sakitnya.
Afa juga sedang mengalami masalah dengan gigi, gigi seri bawah goyang.
Kata Afa ”Pak, gigiku goyang-goyang”
”Mau ke dokter gigi, nggak ?”
”Ngapain ?”
”Dicabut”
”Giginya tumbuh lagi ?
”Kalau ditunggu nanti gigi barunya nggak mau tumbuh kehalangan gigi yang goyang”
”Ya, nanti tunggu saja, khan tumbuh sendiri”
“Khan kehalangan”
“Nggak mau, ah ke dokter gigi”
”#!@$*%??!”
Wednesday, August 31, 2005
Nonton VCD
Kata Afa ”Ada temennya setan”
Tanyaku ”Siapa ?”
”Bapak...”
”Hah...Bapak baik gini temennya setan ?”
”Lha itu katanya males. Males itu temennya setan”
”Khan bapak capek”
”Capek bukan males, pak...”
”!#?* abcd...xyz.!!!.......Iyaaaaa......” dengan nada sabar dan sejuk.
Dengan keadaan begini kegiatan yang paling tepat adalah rental VCD…Ada 3 kaset yang dipinjem 1 kaset film aksi Nation Treasury bintangnya Nicholas Cage, jatahku, dan sudah lama diincar, 1 kaset animasi berjudul Mulan, ini jatah Afa dan yang satu lagi “Shall We Dance” yang dibintangi dan Jennifer Lopez, jatahnya Ibu.
Kaset 1 # Nation Treasury Film yang dibintangi Nicholas Cage, sejenis Indiana Jones tapi yang menarik membahas tentang piramid yang ada matanya di uang US Dollar dalam perspektif yang berbeda dengan yang Aku ketahui dari novel lain. Hayooo..novel apa yang membahas masalah ini juga ? Iya…..betul. Bunda Reva, Dan Brown dalam novel Angel & Demon (Thanks, sudah ngenalin ke Dan Brown...) Mau tahu beda persepektifnya, nonton filmnya dan baca novelnya. Gambar diambil dari Situs Dan Brown.
Kaset 2 # Mulan Film yang diisi suara oleh Eddy Murphy sebagai naga kecil, temennya Freddy Mercury dan Bapaknya Reva diperuntukkan bagi Afa karena ceritanya tentang perempuan yang membawa nama harum keluarga dan menjadi tentara tangguh. Afa juga punya buku ceritanya, tetapi ternyata Afa nggak suka dan nggak mau nonton film ini, bener-bener nggak mau. Sampai dibujuk-bujuk, tetep nggak mau. Jadilah Aku dan Ibu yang nonton dan saking bagusnya itu film, kita (Aku maksudnya…) nonton sampai 2 kali. (Gambar diambil dari situs Mulan di Yahoo!).
Kaset 3# Shall We Dance Waktu lihat di lho review film, koq, profesi Richard Gere “An overworked Chicago accountant” padahal menurutku kerja di Asuransi atau Firma Hukum. Wah...ini jadi lain. Tapi aku tetap nggak terima kalau profesinya Richard Gere di film itu akuntan. Akhir film ini bagus, sangat bagus malah dan sangat cerdas. Pelajaran dari film ini, karena ini film dewasa, adalah ”jika punya hobi atau kegemaran tekunilah, mungkin itu akan membuat kita yang sudah bahagia, menjadi ’lebih’ bahagia.”
Monday, August 29, 2005
17 Agustus (Episode Perlombaan)
Afa mengikuti 2 cabang perlombaan yang pertama kipas balon dan lomba kelereng. Lomba kipas balon ádalah mengipasi balon dari garis start ke garis finish sekitar 10 meter. Lomba ini bertujuan untuk mengarahkan gerakan kipas dan tangan dan mengarahkan balon dengan angin dari kipas. Kipas tidak boleh menyentuh balon. Latihan koordinasi antara tangan, mata, kaki, balon dan kipas. Di lomba ini Afa berhasil menyelesaikan balon sampai garis finish dengan selamat, balon tidak meletus, dan sesuai dengan persyaratan lomba. Afa menduduki peringkat 4 dari 5 peserta. Tapi bukan peringkat yang penting yang penting adalah latihan koordinasi dan latihan untuk menyikapi sebuah persaingan.
Lomba kelereng dilakukan dengan membawa sendok di tangan kelereng ditaruh di sendok, kelereng tidak boleh kena tangan, dan dibawa dari garis start sampai garis finish sekitar 10m.
Kata Afa ”Aku sudah bisa lombanya”
Kata aku ”kalau begitu, bisa, dong, sampai finish dan kelereng nggak jatuh?”
”Itu, mah mpil” MPIL dari kata ’gampil’ yang artinya mudah.
Lomba di laksanakan dan ternyata Afa berhasil memasuki garis finish dan kelereng tidak jatuh, Aku sebagai superter utama langsung berteriak ”Yeahhh...!!! Berhasil, berhasil hore.....!! Berhasil, berhasil hore.... !!”
Dan ternyata Afa memasuki garis finish no. 2 dari 5 peserta, karena 3 peserta lainnya kelerengnya jatuh, dan dinyatakan gugur, dengan hasil tersebut Afa berhak maju ke putaran final. Putaran final terdiri dari 6 peserta, dan Afa seperti lomba sebelumnya targetnya adalah mencapai garis finish, kelereng tidak jatuh.
Dan teriakan berteriak ”Yeahhh...!!! Berhasil, berhasil hore.....!! Berhasil, berhasil hore.... !! berulang kembali. Banyak penonton yang heran dengan ulah Aku, ini kenapa ? Tetapi ternyata anak-anak lain banyak juga yang ikut mensuport Afa, dengan yel-yel Afa..Afa...Afa...Afa....dan ketika Afa berhasil membawa kelereng sampai garis finish dan tidak jatuh para suporter juga bergembira dan lega (...tepatnya) padahal peserta lain sudah selesai. Syukurlah masih ada yang menghargai proses, bukan hasil.
Kata Afa “Pak, aku berhasil, terus juara berapa ?”
Kata Aku “nggak tahu, nanti tunggu hasil dari Panitia”
Dan Panitia mengumumkan juara satu...adalah (waduh..., aku lupa namanya), juara 2 (juga lupa....) juara 3 Afa.
”Lho, fa, kamu juara 3”
”Aku juara 3 kelereng, ya, pak ?”
”Iya”
Dan juara menjadi kunci, jadi ingat waktu di Play Group dulu jika ada perlombaan semua peserta menjadi pemenang, yang membedakan hanya pada saat lomba berlangsung ada masuk finish terlebih dulu ada yang belakangan, tetapi waktu pembagian hadiah urutan pemanggilan berdasarkan abjad, dan semua peserta dipanggil selayaknya pemenang atau juara dan mendapat hadiah yang sama, semua menjadi juara. Jadi sekali lagi kata kunci adalah juara bukan nomornya.
Tapi cerita kelereng (yang menang) kayaknya lebih banyak daripada cerita kipas balon, ya...Huhhghh ternyata pendidikan lebih mudah diomongkan daripada dilakukan......
Cerita ini hasil dari aplikasi Word posting ke Blog, akhirnya friendly with MS Office user..... Di naskah aslinya ada 3 gambar tapi ketinggalan, dan sampai sekarang belum tahu caranya menampilkan gambar-gambar itu.
Tuesday, August 23, 2005
17 Agustus (Episode Sepeda Hias)
(Segmen Persiapan Sepeda Hias)
Avary rencananya akan mengikuti sepeda hias untuk 17-an di RT. Sesuai dengan rencana tersebut dibentuk tim kreatif sepeda hias terdiri dari :
Bagian Colouring (maksudnya memilih warna kertas krep) Afa & Ibu
Bagian property (mempersiapkan sepeda dan nyopir dan kebagian yang repot-repot) Bapak
Bagian Artistik (yang menempel kertas warna-warni ke sepeda) Teh Yuyun & Teh Atie (Wah harusnya ada cerita tentang kedua teteh ini, nanti profilnya ditampilkan)
Ary bagian Umum….ke sana ke sini mondar mandir.
Hari senin (15/08), kita mulai persiapan untuk 17 Agustus dengan mempersiapkan sepeda untuk acara sepeda hias. Sepeda (2 buah) sudah diservis sama bapak. Bagian property untuk mencari roda tandem (Afa naik sepeda roda 4, 2 roda besar, 2 roda tandem). Pencarian roda tandem sampai ke Pasar Baru (Cilegon, bukan Bandung). Avary bertugas mencuci sepeda, Afa menyabun sepeda, Ari main air. Tugas selanjutnya adalah menghias sepeda.
Hiasan sepeda yang aku kenal dari dulu sampai sekarang adalah kertas krep (Ejaan aslinya apa, ya…) yaitu kertas warna-warni yang dipergunakan untuk …..menghias sepeda. Sepeda hias cara menghiasnya kertas dipotong-potong yang tidak putus di satu sisi dan diputer disekeliling body sepeda, cara ini dari dulu sampai sekarang juga begitu. Teh Ati dan Teh Yuyun ternyata belum pernah menghias sepeda jadi pengalaman baru deh…
Jam 22.00 waktu setempat hari selasa (16/08) sepeda sudah siap untuk digunakan. Seluruh anggota tim berangkat tidur…..
(Segmen Karnaval Sepeda Hias)
Karnaval sepeda oleh panitia (Aku jadi wakil ketua) ditetapkan akan dimulai……setelah peserta berkumpul, dan sebagai wakil ketua aku harus datang pagi-pagi, jadi jam 08.00 wakil ketua sudah datang dengan mobil yang penuh muatan hadiah, bingkisan dan air minum, sementara Avary dan Ibu akan menyusul dengan sepeda hias.
Avary mendapat nomor peserta 13 dan 14. Karnaval dimulai pada jam 09.30 setelah peserta berkumpul. Rute keliling komplek perumahan dan kembali lagi ke tempat berkumpul. Ary karena harus didorong …oleh Bapak dan dengan mempertimbangkan segala sesuatunya hanya mengikuti rute sepotong atau kira-kira 1/32 dari rute yang dijalani, dan ternyata Ary setuju. Wah…Aku senang sekali. Tugas wakil ketua selanjutnya, sambil menggendong Ary, adalah mempersiapkan bingkisan untuk peserta sepeda hias jadi setiap peserta yang masuk finish akan mendapat bingkisan, dan setelah itu seluruh anak yang hadir akan mendapat bingkisan tersebut.
Peserta memasuki garis finish, bingkisan dibagi……….!!!!
Acara selanjutnya adalah lomba-lomba, dan pengumuman pemenang-pemenang lomba.
Pengumuman pemenang sepeda hias. Setelah mempertimbangkan, menimbang dan sebagainya maka dewan juri memutuskan penampilan terbaik untuk sepeda hias dimenangkan oleh …………
Peserta dengan nomor undi…………13 yaitu AFA,
dan menduduki urutan ke 8
Jadilah tim kreatif sepeda hias memenangkan perlombaan (urutan kedelapan), dengan pesan bahwa urutan bukan masalah tetapi bagaimana kita mengapresiasi terhadap sebuah proses. Dan Afa, Teh Yuyun dan Teh Ati pun dapat merasakan kebanggaan menghasilkan ‘sesuatu’ bukan pada juara berapa……Aku & ibu juga. Itulah pendidikan, bukan untuk melahirkan PEMENANG, tapi melahirkan para PEMROSES, yang menghasilkan ‘sesuatu’ dan berani untuk berbuat ‘sesuatu’.
Bersambung ke perlombaan……
Monday, August 15, 2005
Peringatan 17 Agustus
Afa memanggil Eyang Umar untuk ibuku dan Eyang kakung untuk bapakku, namanya Umar. Walau terasa janggal tetapi karena mereka tidak keberatan, aku pun tidak keberatan. Cuma kadang-kadang dirasa koq nggak enak, ya...Perempuan dipanggil Eyang Umar. Pernah ibu ngajari untuk memanggil Eyang Putri dan Eyang Kakung. Eyang Kakung berhasil, tapi untuk Eyang Putri Afa nggak mau, diduga karena ada huruf R-nya, maunya Eyang Umar lho...khan ada huruf R juga...
Minggu kemarin aku sibuk dengan urusan hajatan RT yaitu peringatan 17 Agustus, Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 60 tahun. Jabatannya keren Wakil Ketua, dengan tugas utama mengantar anggota panitia belanja dan membungkus hadiah dan bingkisan 17-an. Sebenarnya tugas itu agak susah dan berat menjalaninya karena Ibu berencana cuti dan pergi ke Bandung dari tgl 17-21 Agustus. Dan aku GAK BOLEH CUTI, dengan alasan yang sangat klasik dan romantis, tenaganya masih sangat diperlukan untuk menjaga kinerja perusahaan, cieee.....
Hari sabtu kemarin tugas panitia dimulai, belanja hadiah ke Pasar Rau Serang. Tahu dari mana Pasar Rau Serang ? Dari ibu juga, khan kita pernah jalan-jalan ke sana. Berangkatlah anggota panitia terdiri dari 4 orang. Orang Jawa 1, orang Padang 2, 1 orang Jakarta dan laki-laki semua terbayang bagaimana cara belanja LAKI-LAKI, tetapi untunglah ada orang Padang, dengan pendekatan primordial selesailah tugas belanja, itu.
Pendekatan primordial itu begini, pedagang di Pasar Rau banyak yang beretnik Padang, nha..kita ngobrol memakai bahasa Padang jadi lebih menyentuh dan akrab. Aku dan ibu juga sering menggunakan pendekatan ini, kalau di Pasar Kelapa atau Pasar Baru Cilegon kalau pedagang orang Jawa bicaralah dengan bahasa jawa, dan itu tugasku, sementara kalau pedagang orang Sunda tugas Ibu, dijamin lebih murah kalau nggak dapat harga murah yah…sudah. Ternyata pendekatan ini memang efektif, karena waktu mau menukar barang jadi boleh, padahal sudah ada disclaimer dalam perdagangan “barang yang sudah dibeli tidak boleh ditukar/dikembalikan”.
Acara puncak 17 Agustus akan diadakan pada tgl 17 Agustus jadi bersiaplah……
Bersambung……...
Monday, August 08, 2005
Ibu Beruban
Ibu : aku beruban!
Bapak : berapa ?
Ibu : satu, getting old yah
Bapak : yah..semakin matang.
Ibu : ah masa mateng jadi putih mateng mah mestinya tambah gosong!
Bapak : dan berikutnya pigmen di kulit, jadi gosong
Ibu : mkn apa ntar siang?
Ibu : tau msk tau gak
Thursday, August 04, 2005
Bubur Cirebon
Urutan kegiatan : ambil uang di ATM, beli bensin penuh, makan, mengembalikan VCD.
Setelah semua siap berangkatlah kita dengan gegap gempita. "Teteh....dada..daaaa..daaaa, teeeeteehhh, daaa, daa, daaadaa...." kata Ary sambil melambaikan tangan dan kakinya lonjak-lonjak . Ary sedang senang dadah, apalagi kalau dia yang mendadahi wuihh..., semangat sekali. Kita menuju ke pos 1 ambil uang di ATM. ATM di pos 1 mengeluarkan pesan "Transaction complete #error process". Uang tidak mau keluar. Waduh, harus cari, ATM yang lain, nih...Pos 1 terlewati kita berangkat mencari ATM lain (pos 1 baru). Di ATM lain mengeluarkan pesan " x.,#y%z.,&a!b?c&?@". Intinya uang tidak keluar juga. Yah...Revisi urutan, beli bensin 1/2 penuh, makan, mengembalikan VCD.
Setelah beli bensin, 1/2 penuh tentu saja, timbul masalah, makan apa, ya ? ATM tidak keluar uang, makan berempat. Sambil berjalan, tiba-tiba terlintas ide.
Kata Afa "Pak makan di yang ada AC-nya".
Kataku "Bagaimana kalau kita makan bubur saja ?"
"Boleh, pak, aku suka"
Ibu menimpali "bener-bener, dan muuuraahhh"
Kata Ari "Mamam, mamam"
Akhirnya berhentilah kita di tempat jualan bubur dengan nama "Bubur Sop Ayam Cirebon". Tempatnya di sebelah sate Asmawi depan Toko Optik.
Bubur ini sangat khas, bayangkan saja, kalau menurut saya perpaduan antara bubur ayam yang kental (Referensi : sekental bubur Mang Oyo di Bdg) tapi dengan kuah soto ayam. Sangat-sangat segar, terutama setelah ditolak 2 ATM, 2 kali. Mertua pun pernah diajak ke situ juga dan komentarnya "Ihh, meuni seugeur pisan, nyak, jadi habis". Avary jangan ditanya lagi.
Pembahasaan atau pengucapan pesenan agak ruwet untuk ditulis. Mari kita coba. Pesanan bubur 1/2 (setengah), 2 (dua) buah, yang 1 (satu), 1 (satu) buah (maksudnya yang porsi penuh, satu mangkok, dua mangkok, porsi setengah, jadi pesen 3 mangkok, 1 mangkok 1, 2 mangkok 1/2 ada 3 buah mangkok, isi mangkok penuh 1 buah, isi 1/2 mangkok 2 buah,....phpff, don't try this at there...), yang porsi penuh ibu, lho, bukan aku, rencananya ibu seporsi berdua sama Ari. Afa 1/2, aku 1/2.
Ari sudah habis 1/3 dan masih mau lagi, Afa habis dan intervensi ke ibu. Ibu....bingung. Akhirnya "Mas, buburnya saja tambah satu porsi", baru aman. Jadi ditotal-total Ari 1/2 porsi (ri, kayaknya sore kamu sudah makan, khan...), Afa 2/3 porsi, Ibu 1/2 porsi, Aku 2/3, jumlah seluruhnya 3 porsi. Sebentar...sebentar...hitung dulu 1/2+2/3+1/2+2/3 = 2 1/3 porsi, lho....Sudah nggak usah dicek lagi, habisnya memang 3 porsi terdiri dari 1 mangkok isi 1 2 buah, 2 mangkok isi 1/2 2 buah ada 3 mangkok, satu mangkok....(not again).
Tuesday, July 26, 2005
Rental DVD
Setelah punya DVD baru muncul kebutuhan baru DVD-nya mana ? Mau beli bajakan nggak enak sama pemegang HaKI-nya dan peraturan-peraturannya, dan kata MUI haram hukumnya. Mau pinjem temen nggak tahu siapa yang punya. Akhirnya ketemulah rental DVD & VCD Odiva. Ternyata untuk meminjam di sana perlu syarat-syarat dan pengisian data macem-macem. Ibu yang bagian mengurusi, dan akhirnya keluar kartu anggota atas nama bapak. Kartunya unik dari CD bentuknya elips, dan berbentuk pulsa, yang bisa diisi ulang.
Sebenarnya masih ada yang mengganggu, peminjaman ini bertentangan dengan HAKI nggak ya? Soalnya kalau rental ini membesar, maka penjualan DVD & VCD akan menurun, khan rugi tuh, yang bikin DVD & VCD beserta seluruh artisnya ?
Alasan untuk memilih rental DVD & VCD daripada beli sendiri :
1. Harga lebih murah
2. DVD & VCD hanya dilihat sekali atau mungkin 2 kali.... (kecuali untuk Afa karena dia penggemar film yang diulang-ulang sampai hafal dan disknya lecek dan beret-beret)
3. Lebih legal daripda DVD & VCD bajakan
4. Nonton lebih focus, soalnya terpacu dengan batas waktu peminjaman
5. Di dekat rental ada penjual ketoprak saingan ketoprak di KR
Setelah terserang euphoria DVD selama 2 hari, ternyata di rental untuk film-film bagus (bagus menurut Bapak tergantung dari banyaknya pukulan atau peluru atau api dan jumlah kematian) dalam bentuk VCD bukan DVD, jadi deh..selain DVD, VCD juga ikut dipinjam.
Tadi malam (26/07) Afa ikut ke rental dan Bapak persilahkan membawa kartu anggota dan memilih DVD atau VCD yang mau ditonton, sementara Bapak dan Ibu menikmati ketoprak. Tak lama kemudian Afa keluar.
Bapak Tanya”kenapa, fa sudah milihnya ?”
“Akunya takut”
”Kenapa takut ?”
”Nanti di tanya oomnya mau apa ? Akunya harus jawab apa ?”
”Jawab saja mau pinjam, khan tadi sudah ada kartunya, jadi boleh pinjam”
Akhirnya setelah selesai ketoprak, masuklah ke rental, Afa memilih DVD Barbie warna ungu, dan ternyata ada 2 DVD Barbie satu berwarna ungu satunya berwarna pink, tapi kata Ibu ” Pak itu khan nenek sihir”
”Wah, yang satunya lagi juga tentang sihir”
“Tapi lebih mendhing”
“Lho, khan sudah dipilih Afa”
“Ganti, saja, ganti, tapi ngomongnya gimana ?” (menurut Bapak ini salah satu sebab yang membuat anak tidak kreatif, pilihan diintervensi orang tua)
”Ya, sudah biar Bapak saja” Kata bapak. ”Fa, ternyata Barbienya ada 2, Afa tadi pilih yang ini, tapi yang dipinjem yang ini saja, ya ?” sambil menunjukkan DVD Barbie yang pink, dan ”ternyata” menjadi kata kunci.
”Kenapa pak ?”
”Soalnya yang ini pink, sedang yang itu ungu” (Ini cara memanipulasi agar pilihan yang dintervensi orang tua ‘seolah-olah’ pilihan anak, tapi jangan digunakan berkali-kali, karena anak pada akhirnya akan mengetahui)
“Oh, iya, aku seneng pink”
Devede Jevece Baru
Kita (bapak dan ibu) sudah sepakat untuk beli merek Atempe (bukan merek sebenarnya), dan ke sana untuk meyakinkan bahwa pilihannya memang benar. Sesampai di toko elektronik ternyata ada berpuluh varian DVD malah ada yang bermerk TRENGGINAS.
(istilah bapak untuk merk-merk yang sangat distro…pengalaman pribadi jaman masih sekolah beli kaos krah merk Country Fiesta yang ada sakunya, padahal waktu itu nggak ada kaos krah keluaran CF yang ada sakunya. Komentar ekstrim teman bapak waktu itu kenapa nggak sekaliyan beli kaos merk Hammer yang gambarnya gergaji….i miss u guys.)
Ibu langsung menanyakan merk pilihannya Atempe ke penjualnya
“Mas, yang merk Atempe harganya berapa ?”
“Sekaliyan home Theatrenya, gak ? Kalo’ sekaliyan hom titer saya rekomen merek Oliron (bukan merek sebenarnya) harganya lebih murah suaranya bagus banget. Kalo’ Atempe hom titernya saya nggak berani nawarin tuh di belakang masih ada 3 unit saya biarin saja” dengan logat mandarinnya. Nama penjualnya Koh Byl saja, kalo’ ada Afa, dia yang bagian nanya nama.
Lha, bingung, lah kita, tadinya bapak fanatik sama merk Pangeran karena Om Benny (temen bapak di SMA yang baru nikah, kakak kelasnya Bunda Reva) kerja di situ, tapi karena sekarang om Benny sudah tidak bekerja di situ, ya, jadi nggak fanatik lagi, jadi semua terserah Ibu saja.
Ehh...lha koq Ibu nanya ”Merk JVC harganya berapa ?”
Penjualnya langsung tanggap “Hom titernya murah juga, lebih bagus dari Atempe (bukan merek sebenarnya), dan Atahu (bukan merek sebenarnya), dan lebih awet, malahan tukang servis JVC sering ngeluh koq ngga ada yang servis ke saya, ya”
Dengan termehek-mehek 1) kata ibu “Pak ini saja biar “matching” sama TV-nya”.
Lha, kan....Kata Bapak ”Sekaliyan hom titer gak ?
”Gak usah, lah, suara TV-nya juga sudah bagus”
”Iya juga, ya, bolehlah beli itu” kata Bapak memberikan persetujuan.
Akhirnya dibelilah DVD JVC dan Bapak dapat kaos, sebagai hadiahnya.
Sampai di rumah kata Afa ”eh...ini sama dengan tivinya JeVeCe, kaosnya juga sama JeVeCe, ini apa pak ?”
"Dividi Player”
”Dividi ?”
”Devede”
”Ooo...Devede Jevece”
Padahal bapak sempat bingung kalau nanti ditanya Jevece itu apa dan Devede itu apa Bapak belum tahu, biasanya jawaban standar nanti nanya teman Bapak yang tahu dan Afa akan nanya siapa ? Bapak akan jawab belum tahu, wong belum nanya.
Catatan :
Ini bukan iklan JVC dan tidak dimaksudkan untuk itu penyebutan tidak bisa terhindarkan semata-mata karena tuntutan cerita , penyebutan merek lain sengaja disamarkan untuk menghindari perang dagang di Blog ini.)
1) Termehek-mehek sebenarnya untuk melukiskan situasi dan perasaan yang dialami ketika Ari mendapatkan atau ingin mendapatkan sesuatu yang disukainya dan sudah akan (nyaris) didapatkan. Istilah itu digunakan untuk ekspresi yang sedang Ibu alami.
(To be Continued……..Rental DVD)
Monday, July 25, 2005
Cuci Mobil Salju & Tahu Isi
Tapi yang menarik di tempat cucian selain AYUNAN adalah Tahu Isi, fresh from oven, eh..fresh from frier(?), langsung dari penggorengan, tahu isi khan..nggak dioven. Sepadan dengan tahu isinya Mang Ahyar di TK IV. Beda resep tahu isi yang umum dengan di Mang Ahyar dan tempat cucian adalah sayurannya nggak usah ditumis, jadi sayuran dan bumbu diaduk, jadi terasa lebih segar dan sayuran terasa kress kress...kata ibu lebih nyakrek.
Dihitung-hitung selama nunggu proses mobil dicuci, Bapak tahu isi 4 tempe 2, Ari tahu isi 1 tempe separo, Afa tahu isi 2 dan nggak mau tempe goreng soalnya tempenya kurus…(kalo' tempe goreng segemuk tahu isi kok susah ngebayanginnya ?), Ibu habis tahu isi 2 pisang goreng 1, Teh botol 2 botol, air Aqua yang bukan Aqua 1 botol.
Catatan:
Nyonyah diganti Ibu biar bapak & ibu. Hasil dari ngulik sudah bisa menampilkan link situs dengan kata-kata biasa jadi terasa nyambung. Kenapa juga blog nggak Friendly dengan MS Office User.
Sebenarnya mau nampilin gambar tahu isi dari clickwok.com dan snow wash dari autobridal.com tetapi karena ada istilah "stealing bandwith" tidak jadi ditampilkan, lebih baik lihat sendiri di link-nya. Pamer nih...kalau sudah mulai belajar HTML, biar kelihatn proses belajarnya.
Tertib=Nurut
(Begini penjelasannya Tgl. 18 Afa mulai sekolah dan 4 hari pertama berarti tgl. 18, 19, 20, 21)
Afa selalu pulang dengan 1 cap bintang di tangan kanan.
Aku mengintimidasi dengan pertanyaan ”temanmu ada yang 2 gak ?”
Kata Afa ”Ada”
“Kalau ada minta 2 jangan cuma 1”.
Intimidasi yang sangat tidak beradab, mulai memasukkan unsur-unsur persaingan.
”Ya nggak boleh......orang akunya cuma dapat satu”
”Ya, minta lagi”
”Namanya mencuri, orang cuma dikasih satu, koq, minta dua" katanya dengan decaknya yang khas.
Hari ini (22/07) Afa pulang membawa cap 2 bintang di tangan kanan dan kiri.
Aku tanya ”Kenapa dapat 2, fa ?”
Afa ”karena aku pinter dan tertib”
”Tertib itu apa, fa ?”
”Tertib itu nurut”
“Nurut ? Sama siapa ?”
“Ya, sama bu guru dong, eh..bu guru dipanggilnya bunda guru. Jadi kalau tertib itu nurut, disuruh ini mau disuruh itu mau, pokoknya disuruh macem-macem mau, dan diem, tangannya gini, nih, pak,” Sambil tangannya bersedekap.
Jadi inget dulu waktu SD, sebelum pelajaran dimulai atau kalau ada kegaduhan, ada slogan yang selalu diulang-ulang
"Tertib dan tenang..." sambil tangan bersedekap di atas meja
"tertib dan tenang……" tertib dan tenang…." sampai 7 kali, dan sampai sekarang masih keinget.
Kalau Afa dulu waktu Play group & TK Kecil ada Tepuk Diam begini :
"Tepuk Diam ....!!!" Tepuk tangan 2x
"Ssssttt…" 2x, Telunjuk di mulut…
"Ssssttt....." 2x Telunjuk di mulut…
"Diaamm.....!!!" Tangan bersedekap.
Kandang di Pojok 18.15 22/07/05
Friday, July 22, 2005
Seragam Daster
Pagi ini afa sekolah hari ke-5 dengan seragam daster, iya daster,
persis yang biasa Nyonyah pakai di rumah,
tapi kata bu guru seragam batik panjang, iya bu, daster batik.
Nyonyah bilang jangan bilang daster, sih,
nanti Afanya pundhung (bahasa jawanya mutung) dan malu pakai seragam itu.
Padahal waktu habis ngambil seragam dari sekolah,
kata Afa “Pak, aku dikasih seragam daster batik, kayak punya ibu”.
Fotonya harusnya sudah didownload sama nyonyah,
tapi katanya hari ini nyonyah lagi banyak kerjaan
Hari gini banyak kerjaan….
Jadi nggak bisa ngulik foto Afa pakai daster
(maksudnya lagi ngulik nyari tahu bagaimana caranya ngedit gambar dan dipasang di sini...).
Kenapa juga blog nggak dibikin yang drag and drop atau yang friendly with MS Office User …kasihan deh aku.
Komunikasi Lisan yang Ditulis
Ada contoh bagus waktu aku sudah publish tulisan, yang pertama
terus komunikasi pakai Yahoo Messenger. begini, nih....
Nyonyah : bagusss bgt.lucu dan lugas
Bapak : tapi trnyata buat ngisi gambar backgroud harus belajar html dulu
Bapak : atau w3c
Nyonyah : tapi harapan ttg nyonyah ketinggian
Nyonyah : ntar belajar ama mama reva
Bapak : link invited udah diikuti belum ?
Nyonyah : kok jadi sorry gak bisa link btw aku ulang lagi
Nyonyah : udh ok
Nyonyah : eh mo plg beb?
Bapak : ntar tak rubah kamu biar setara
Nyonyah : beb?
Bapak : yup
Jadi lain kalau dibaca lagi & lagi.
dan sesuai perkiraan pada jam 15.30 Nyonyah sudah mengganti tampilan.
Nyah,
i love u, walaupun bukan karena
Kandang di Pojok 16.19 22/07/2005
Blog Barengan Akhirnya….
Kami persembahkan avary, a various story……..afa & ari
Kandang di Pojok, 15.30 22/07/05
Blog...Barengan
Setelah melalui proses delete, close, open, login, close, login kalau dihitung tadi 3 kali prose ditambah, 2 kali delete, akhirnya bisa juga dapet cara untuk membuat blog ini agar bisa dishare sama nyonyah, dan sekarang tinggal tunggu nyonyah untuk mereply invitationnya, tadi sudah telpon katanya mau sharing blog ini. Berdasaran kebiasaan, kalau masalah warna dan tampilan nyonyah pasti meuni ribet, jadi jangan kaget kalo’ nanti wajah blog ini berubah-ubah. Nanti kalo udah reply nyonyah mau aku kasih full access untuk lakukan semuanya, semuanya,......termasuk buat delete member. (Tapi jangan delete memberku, ya....nyah)
Ada persoalan yang sangat mendasar, aku & nyonyah sama-sama gak PD buat publish ini blog, selain belum bisa ngutak atik tampilan, manage ini blog juga masih lieur, belum masalah kata & kalimat, tata letak, warna, semuanya, lah…yah masih belajar.
Menurut aku, blog ini pembelajaran bagi kita (aku & nyonyah) bukan pada bagaimana tampilan atau hasil akhirnya tapi prosesnya, menjadi tahu. Blog, euy... Seperti juga tujuan dari blog ini cerita Avary, cerita tentang anak-anak. Sepertinya cerita tentang anak tapi di dalamnya sebenarnya adalah cerita orang tua tentang anaknya. Cerita orang tua yang punya anak dan mencoba untuk mengasuhnya.
Tunggu nyonyah reply…yukkk
Tambahan :
menurut EYD, teh..istilah asing harus di-italic, jadi deh…balik lagi ke atas buat mengitalickan, istilah lainnya mencetakmiringkan huruf, tapi proses ke atas laginya gak kelihatan.