

Hari minggu kemarin Afa

Di sana, di tempat perlombaan, Afa jadi ketemu dengan pelukis cilik lainnya, lumayan untuk bahan perbandingan. Banyak anak yang dari segi tehnik pewarnaan dan skill kayaknya bagus-bagus satu kertas gambar ukuran A3 penuh dengan warna-warna. Sayangnya hasil lukisan Afa tidak diabadikan karena kamera lagi low bat jadi harus discharge.
Dari perlombaa

“Bapak-bapak, ibu-ibu mohon agak jauh dari anak-anak. Jangan memberikan instruksi atau komentar, biarkan anak-anak berkreasi sesuka hatinya.”
Setelah diamati ternyata bapak-bapak dan ibu-ibu, lebih banyak lagi, yang sepertinya sangat ‘perhatian’ dengan karya anaknya. Sampai-sampai ada yang memberikan instruksi tentang warna dan tehnik menggambarnya. Waduh, kasihan anak itu, padahal kayaknya sudah punya konsep warna sendiri. Panitia pun menambahkan
“Anak-anak boleh diwarnai dengan warna apa saja, pohon boleh biru, langit boleh hijau, boleh warna apa saja, bebas, dan sekali lagi, bapak-bapak, ibu-ibu bebaskan putra-putrinya……”
Jadi kepikiran, p

Dugaanku para orang tua itu sebenarnya pingin ikut lomba tapi karena ada batasan usia peserta jadi tidak bisa. Padahal ide-ide kreatif (orang tua) sudah siap untuk dituangkan, jadilah anak yang dijadikan ‘antek’ untuk menuangkan ide-idenya.
……Ide kreatif anaknya jadi kemana, euy ?

No comments:
Post a Comment