Tuesday, April 11, 2006

Piknik ke Dufan Ancol

Hari Minggu 09/04/2006) Keluarga Avary mengikuti acara piknik keluarga kantor di Ancol. Ini piknik kantor ke Dufan yang kedua kalinya. Piknik kali ini dengan tekad naik wahana di Dufan sebanyak-banyaknya.
Setelah ha...he..hee....ha...he....he....maksudnya acara Opening & Welcome Speech acara inti segera dimulai. Horreee......Horrreeee........
Yang pertama naik Gondola (1), itu tuh kereta gantung, karena kebetulan parkir busnya di parkiran dekat Terminal Gondola. Terminal D. Bayar 25.000, dan minta turun di terminal A, karena paket sebenarnya satu trip bolak-balik. Aku ngeri naiknya.....Dari terminal A turun terus jalan kaki lagi ke pintu masuk Dufan, ini jauh lho....Bagi yang bawa mobil kalau tujuan Dufan, mendhing parkir di depan Dufan terus jalan ke Teminal A terus naik satu trip penuh pulang pergi. Naik gondola bagusnya pertama kali masuk ke Dufan. Sambil menunggu Dufan buka jam 10.00
Masuk ke Dufan yang dituju adalah Informasi untuk dapetin peta, yah..standar Dora, lah.....
"Jika kau cari tempat
akulah orang tepat
Aku peta, aku peta, aku peta.....
Jika kau cari lokasi
akulah yang kau cari
Aku peta, aku peta, aku peta....."
Dengan bekal peta maka semua wahana menjadi jelas, take your time 5-10 minute untuk mikir, mau ke mana dan rutenya. Jika mau nyontek boleh ikuti rute Avary.Dengan bekal peta maka semua wahana menjadi jelas, take your time 5-10 minute untuk mikir, mau ke mana.
Yang kita tuju adalah Istana Boneka (2). Aku, Ibu dan Avary bisa masuk semua naik perahu yang jalan sendiri. Petunjuk bagi orang tua kenali bonekanya dan jelaskan secara selintas nama Negara atau propinsi, itu membuat perjalanan lebih menarik. Waktu aku menjelaskan ternyata penumpang di sebelah dan di belakang pada menyimak, padahal ada yang ngarang……he…..he……he…..
Setelah istana boneka, Afa pingin mencoba Balon Race (3), tapi ups…tinggi minimal 125 cm, Ary nggak boleh masuk. Jadilah Afa dan Ibu yang naik. Dari bawah kelihatan ada 2 orang yang satu ketawa-tawa gembira, dan teriak-teriak, sementara yang di depannya cuma diem, diem, sambil tangannya kanan dan kiri memegang dengan erat pinggiran balonnya. Mungkin matanya merem juga tuh….Dan wajahnya itu, lho…sangat-sangat horror. Siapakah dia ?
Begitu turun ada yang ketawa-ketiwi ada yang perutnya mules. Teng…teng…..teng jam makan siang sudah tiba ayo, makan siang, dan terpilihlah restoran yang sudah mendunia dengan masakan yang sangat tasty yaitu rumah makan Simpang Raya. Tempatnya enak, ada musholanya, jadi aku bias sekaliyan sholat. Ibu nyobain kikil, dan memang euueeenak tenan.
Wahana yang beruntung berikutnya adalah Poci-poci (4) dudukan kayak cangkir puter pertama aku agak pusing kata ibu "focus ke satu titik pandang. Look at me ! Kayaknya gak pernah deh pakai english2 gitu (Ini karangan hoy.....) seringnya malah Sunda. Bener emang lama kelamaan makin terang gak tahu pandangan ibu yang penuh cinta atau karena wajahnya yang bikin nggak pusing (jadi kayak panadol)
Bianglala (5) itu, lho, kayak roda tapi buuueuusar bangeddd, ngantri selama kurang lebih 55 menit, iyalah, satu jam….Ada titik yang berisi pemberitahuan dari sini 45 menit lagi, dari sini 30 menit lagi. Jadi lega deh, bisa ngira-ngira waktu. Yang menarik adalah komentatornya :
Halo, saya agak cakep, makanya banyak yang celingukan nyari-nyari. Hayo masih nyari-nyari? Sudah jangan dicari saya di sini terus koq...Halo ibu peri ? Ibu peri mau naik, koq nggak terbag sendiri (waktu itu ada yang pakai topi yang ada lingkarannya di atas bersama dengan topi yang bertanduk) Halo ibu peri rubah saya jadi tambah cakep dong....Silakan terus, kaki duluan, jangan kepala dulu, kalo’ kepala dulu namanya jatuh...Satu tempat cukup untuk 6 orang kalo’ kurus boleh 7, tapi biar kurus tetap seksi, lho...dan demikian seterusnya. Banyak yang terhibur...
Habis bianglala kita jalan lagi, ketemu sama operet atau drama putri-putri, gitu, Afa seneng, Ary tidur. Kita jalan lagi samapai perang bintang, dan ngantri sampai Ary bangun.
Wahana Perang bintang(6), ini kayak briefing mau bertempur, terus disuruh lari-lari, terus ditransfer pakai transponder kayak star trek, terus naik kapal buat nembakin musuh skorenya ada di di bawah tempat duduk masing-masing. Selesai. Ary mau pipis.
Dari situ kita ke wahana Ontang-anting (7) kalau istilah Afa ayunan terbang, sama kayak di BSM tapi ukurannya lebih besar.
Pas mau beli jagung manis, ada satu wahan yang kayak piring dan kita duduk di atasnya piringnya diputer-puter, digojok ke atas bawah, depan belakang, namanya
Ombang Ambing (8) Wahhh...waktu antri ada 3 orang yang muntah pas naik, ternyata gak apa-apa Afa juga kayaknya nggak apa-apa, pas turun ternyata ada 2 orang yang muntah. Jadi pikir-pikir dulu sebelum naik ini wahana.
Rute yang ditempuh berikutnya adalah menuju ke wilayah Amerika. Disana ada Rumah Cermin (9) tapi pas di lihat di situsnya nggak ada tuh gambarnya, mungkin kalau difoto karena cermin yang kefoto yang kegambar yang ngambil foto, nama aslinya Lorong Sesat kalau istilahku ini labirin cermin kita bakalan tersesat, dan nggak tahu jalan keluar, karena ada celah pintu ayun, yag bisa nutup jalan kanan dan ke kiri. Ssstttt, tak kasih tahu rahasianya selalu belok ke kanan, kalau nggak bisa keluar coba belok ke kiri, kalau nggak bisa juga nggak tahu deh, artinya tersesat.
Di depan rumah cermin ada Rumah Miring (10) yang ternyata nama aslinya Rango-rango, dari luar nggak miring blas, tapi pas ke dalam jalannya emang miring, yang lebih konyol lagi waktu di lorong yang memang miring koq rasanya mau jatuh, ternyata bangunannya bergerak dikit…lah, gak terasa. Aku dan Afa sampai nyoba 2 kali saking penasarannya, dan lagi tempat ini sepi gak ngantri blas…..
Selesai di wilayah jalan sambil nyar-nyari merchandise Dufan Ancol. Dan lagi..Teng....teng....teng....waktu makan sore telah tiba, kita makan di Columbia Fried Chicken tetangganya Kentucky dan California, besok mungkin Dallas, mungkin Siberia atau negara bagian lainnya, pokoknya di Amrik sono. Padahal ada Tiara Fried Chicken made in Cilegon.
Habis makan sebagai penutup kita (Aku dan Avary) naik Carosel (11) atau disebut Turangga Rangga yang dalam bahasa aslinya sono artinya kuda milik Rangga.
Begitulah dari jam 10.00 sampai dengan 18.30 atau 8.5 jam atau 510 menit, kita telah menikmati 11 wahana, dengan waktu rata-rata 51 menit per wahana, 510 dibagi 11 mikir dulu khan, coba kalo 510 dibagi 10 langsung ketemu 51, Paling cepet Rumah Cermin paling lama Bianglala.

1 comment:

  1. Makasih ya. Aku copy & edit untuk buat karangan di Skul. Thx ya. Maap kalo ngopi.

    ReplyDelete