Setelah sekian lama lihat-lihat, survey, membandingkan, surfing, sampai ke nanya-nanya ke tetangga diperoleh hasil survey memang sudah jamannya DVD. Akhirnya berjalanlah bapak dan ibu ke Toko Elektronik, untuk beli DVD Player tanpa mengajak Avary.
Kita (bapak dan ibu) sudah sepakat untuk beli merek Atempe (bukan merek sebenarnya), dan ke sana untuk meyakinkan bahwa pilihannya memang benar. Sesampai di toko elektronik ternyata ada berpuluh varian DVD malah ada yang bermerk TRENGGINAS.
(istilah bapak untuk merk-merk yang sangat distro…pengalaman pribadi jaman masih sekolah beli kaos krah merk Country Fiesta yang ada sakunya, padahal waktu itu nggak ada kaos krah keluaran CF yang ada sakunya. Komentar ekstrim teman bapak waktu itu kenapa nggak sekaliyan beli kaos merk Hammer yang gambarnya gergaji….i miss u guys.)
Ibu langsung menanyakan merk pilihannya Atempe ke penjualnya
“Mas, yang merk Atempe harganya berapa ?”
“Sekaliyan home Theatrenya, gak ? Kalo’ sekaliyan hom titer saya rekomen merek Oliron (bukan merek sebenarnya) harganya lebih murah suaranya bagus banget. Kalo’ Atempe hom titernya saya nggak berani nawarin tuh di belakang masih ada 3 unit saya biarin saja” dengan logat mandarinnya. Nama penjualnya Koh Byl saja, kalo’ ada Afa, dia yang bagian nanya nama.
Lha, bingung, lah kita, tadinya bapak fanatik sama merk Pangeran karena Om Benny (temen bapak di SMA yang baru nikah, kakak kelasnya Bunda Reva) kerja di situ, tapi karena sekarang om Benny sudah tidak bekerja di situ, ya, jadi nggak fanatik lagi, jadi semua terserah Ibu saja.
Ehh...lha koq Ibu nanya ”Merk JVC harganya berapa ?”
Penjualnya langsung tanggap “Hom titernya murah juga, lebih bagus dari Atempe (bukan merek sebenarnya), dan Atahu (bukan merek sebenarnya), dan lebih awet, malahan tukang servis JVC sering ngeluh koq ngga ada yang servis ke saya, ya”
Dengan termehek-mehek 1) kata ibu “Pak ini saja biar “matching” sama TV-nya”.
Lha, kan....Kata Bapak ”Sekaliyan hom titer gak ?
”Gak usah, lah, suara TV-nya juga sudah bagus”
”Iya juga, ya, bolehlah beli itu” kata Bapak memberikan persetujuan.
Akhirnya dibelilah DVD JVC dan Bapak dapat kaos, sebagai hadiahnya.
Sampai di rumah kata Afa ”eh...ini sama dengan tivinya JeVeCe, kaosnya juga sama JeVeCe, ini apa pak ?”
"Dividi Player”
”Dividi ?”
”Devede”
”Ooo...Devede Jevece”
Padahal bapak sempat bingung kalau nanti ditanya Jevece itu apa dan Devede itu apa Bapak belum tahu, biasanya jawaban standar nanti nanya teman Bapak yang tahu dan Afa akan nanya siapa ? Bapak akan jawab belum tahu, wong belum nanya.
Catatan :
Ini bukan iklan JVC dan tidak dimaksudkan untuk itu penyebutan tidak bisa terhindarkan semata-mata karena tuntutan cerita , penyebutan merek lain sengaja disamarkan untuk menghindari perang dagang di Blog ini.)
1) Termehek-mehek sebenarnya untuk melukiskan situasi dan perasaan yang dialami ketika Ari mendapatkan atau ingin mendapatkan sesuatu yang disukainya dan sudah akan (nyaris) didapatkan. Istilah itu digunakan untuk ekspresi yang sedang Ibu alami.
(To be Continued……..Rental DVD)
hahahaha... ngakak baca postingan ini. pertama ngakak gara2 kaos hammer yang ada gambar gergaji. kedua ngakak ngebayangin ibu liena termehek2 :))
ReplyDeletebtw, usul dong pak bambang, kalo nulis pake alinea, biar tampilannya lebih manis :)
Sayangnya (belum bisa)tampilan gambar gergaji. Usul diterima & akan dilaksanakan, thanks...
ReplyDelete