Monday, August 29, 2005

17 Agustus (Episode Perlombaan)

Dalam perlombaan yang diadakan di RT 02, yang aku sebagai wakil ketua panitia, Avary berpartisipasi aktif sebagai peserta. Ary berperan aktif sebagai seksi sibuk mondar mandir ke sana kemari. Dan akhirnya setelah sepeda hias Ary memilih pulang dan tidur, sementara Afa melanjutkan lomba.

Afa mengikuti 2 cabang perlombaan yang pertama kipas balon dan lomba kelereng. Lomba kipas balon ádalah mengipasi balon dari garis start ke garis finish sekitar 10 meter. Lomba ini bertujuan untuk mengarahkan gerakan kipas dan tangan dan mengarahkan balon dengan angin dari kipas. Kipas tidak boleh menyentuh balon. Latihan koordinasi antara tangan, mata, kaki, balon dan kipas. Di lomba ini Afa berhasil menyelesaikan balon sampai garis finish dengan selamat, balon tidak meletus, dan sesuai dengan persyaratan lomba. Afa menduduki peringkat 4 dari 5 peserta. Tapi bukan peringkat yang penting yang penting adalah latihan koordinasi dan latihan untuk menyikapi sebuah persaingan.

Lomba kelereng dilakukan dengan membawa sendok di tangan kelereng ditaruh di sendok, kelereng tidak boleh kena tangan, dan dibawa dari garis start sampai garis finish sekitar 10m.
Kata Afa ”Aku sudah bisa lombanya”
Kata aku ”kalau begitu, bisa, dong, sampai finish dan kelereng nggak jatuh?”
”Itu, mah mpil” MPIL dari kata ’gampil’ yang artinya mudah.
Lomba di laksanakan dan ternyata Afa berhasil memasuki garis finish dan kelereng tidak jatuh, Aku sebagai superter utama langsung berteriak ”Yeahhh...!!! Berhasil, berhasil hore.....!! Berhasil, berhasil hore.... !!”

Dan ternyata Afa memasuki garis finish no. 2 dari 5 peserta, karena 3 peserta lainnya kelerengnya jatuh, dan dinyatakan gugur, dengan hasil tersebut Afa berhak maju ke putaran final. Putaran final terdiri dari 6 peserta, dan Afa seperti lomba sebelumnya targetnya adalah mencapai garis finish, kelereng tidak jatuh.
Dan teriakan berteriak ”Yeahhh...!!! Berhasil, berhasil hore.....!! Berhasil, berhasil hore.... !! berulang kembali. Banyak penonton yang heran dengan ulah Aku, ini kenapa ? Tetapi ternyata anak-anak lain banyak juga yang ikut mensuport Afa, dengan yel-yel Afa..Afa...Afa...Afa....dan ketika Afa berhasil membawa kelereng sampai garis finish dan tidak jatuh para suporter juga bergembira dan lega (...tepatnya) padahal peserta lain sudah selesai. Syukurlah masih ada yang menghargai proses, bukan hasil.
Kata Afa “Pak, aku berhasil, terus juara berapa ?”
Kata Aku “nggak tahu, nanti tunggu hasil dari Panitia”
Dan Panitia mengumumkan juara satu...adalah (waduh..., aku lupa namanya), juara 2 (juga lupa....) juara 3 Afa.
”Lho, fa, kamu juara 3”
”Aku juara 3 kelereng, ya, pak ?”
”Iya”
Dan juara menjadi kunci, jadi ingat waktu di Play Group dulu jika ada perlombaan semua peserta menjadi pemenang, yang membedakan hanya pada saat lomba berlangsung ada masuk finish terlebih dulu ada yang belakangan, tetapi waktu pembagian hadiah urutan pemanggilan berdasarkan abjad, dan semua peserta dipanggil selayaknya pemenang atau juara dan mendapat hadiah yang sama, semua menjadi juara. Jadi sekali lagi kata kunci adalah juara bukan nomornya.


Tapi cerita kelereng (yang menang) kayaknya lebih banyak daripada cerita kipas balon, ya...Huhhghh ternyata pendidikan lebih mudah diomongkan daripada dilakukan......


Cerita ini hasil dari aplikasi Word posting ke Blog, akhirnya friendly with MS Office user..... Di naskah aslinya ada 3 gambar tapi ketinggalan, dan sampai sekarang belum tahu caranya menampilkan gambar-gambar itu.

No comments:

Post a Comment